Saat matahri terbit dari sebelah timur tampaklah cahaya jingga meramaikan bumi ini, membawa keceriaan dan kesenangan dalam hidup.semakin lama di pandang tak henti pula kita tersenyum menyeringai dan ingin menggapai...namun jingga itu tak seberapa lama,dia pudar dan menjadi pagi yang cerah dan suci memberkahi bumi dengan sendau gurau burung-burung bersautan ,menjadikan pagi itu berlalu begitu cepatnya menjadi siang yang terik dan panas, kehidupan bergeliat didalamnya,merubah mata angin dan pusaran ombak lautan,siang itu panas di atas kepala kita.Tak lama condonglah menuju peraduan barat yang telah di sajakan oleh Sang Pencipta ,sore itu adalah peringatan, sore itu adalah pertanda kegelapan, suara panik anak ayam mencari induknya, burung-burung mulai resah , sang surya itu telah menjadi jingga tua yang menyilaukan mata, bersiap-siap menutup mata dengan harapan Tuhan akan membangunkannya kelak esok hari dengan senyum dan kedamaian abadi tanpa siksa.
Hari ini mari kita merenung apa arti terbit dan senja, mengapa harus menatap langit dan menghampar kalimat takbir kepada Tuhan mu,apa yang kamu cari selama ini?. Seandainya aku bisa memilih tentu aku tak akan memilih untuk singgah di muka bumi ini, Wahai Tuhan .....Engkau telah menjadikan kami mahluk yang engkau percayakan dengan hamparan harta di muka bumi ini, tetapi kami sering lupa tentang apa itu sebenarnya, yang menjadikan hati ini kekal dengan namaMu didalamya. Terlalu banyak sombong ini menutupi luasnya bumi ini, bejat dan serakahnya kami......Mohon ampun aku....sujudku ini rasa tak pantas kepadamu, aku malu menatapmu, mukaku ini kotor dan berdebu.....tapi kepada siapa lagi aku kembali kalau bukan kepadaMu, terimalah permohonan maaf dari tangan ku yang kotor ini....jangan Engkau tinggalkan aku Sang Penggetar Hati, sampai putus leherku aku tak akan sanggup menyerupai seruanMU, aku menjadi layak karena Engaku, tubuhku hanya seonngok jerami yang Engkau titipkan kepada ku, tapi kami begitu sombong dengan anyaman ini, Terimalah sujud ini wahaiMaha Penguasa !
Satu kali kesempatan hidup, tapi mereka sering mengatakan "masih lama aku mati", sadarkah mereka itu? siapa maut itu? bagaimana maut itu? pantaskah engkau menghadaipi maut itu?.Tanyakan pada hatimu yang telah dikaruniakan kesucian di dalamnya,jangan engkau terlampau pandir dengan otakmu yang pintar itu sementara engkau masih tidak tahu siapa Tuhan mu!.Sekarang ini selamatkan diri mu,jangan kau tunda lagi, maut tak pernah bergurau dan berkelakar seperti tabiat manusia yang selalu lupa dan dosa.Cari lah Tuhan mu, di mana Beliau berada!
Tulisan ini untuk anak istriku di kendari,Alloh SWT ada diantara kita. Terima Kasih
diketoland@yahoo.com